Sabtu, 16 Agustus 2025

Flashdisk sebagai Vektor Serangan

 1. Malware Injection (Serangan USB Drop)

Skema: Penyerang meninggalkan flashdisk berisi malware di tempat umum (kantor, parkiran, lobi).

Risiko: Karyawan yang penasaran menyambungkan flashdisk ke komputer internal → malware aktif → akses jaringan internal terbuka.

Contoh Nyata: Serangan Stuxnet ke fasilitas nuklir Iran dimulai dari USB yang disisipkan malware canggih.


2. Data Theft (Pencurian Data Sensitif)

Skema: Insider atau pengunjung membawa flashdisk dan menyalin data penting (konfigurasi jaringan, kredensial, dokumen rahasia).

Risiko: Kebocoran data, pelanggaran regulasi (misalnya GDPR, HIPAA), reputasi perusahaan rusak.

Solusi: Implementasi kebijakan DLP (Data Loss Prevention) dan endpoint protection.


3. Bypassing Network Controls

Skema: Flashdisk berisi tools portabel (misalnya Wireshark, metasploit, atau proxy tunneling) digunakan untuk menghindari firewall atau NAC.

Risiko: Penyerang bisa melakukan sniffing, spoofing, atau tunneling trafik keluar tanpa terdeteksi.

Relevansi ISP: Bisa digunakan untuk menyusup ke perangkat CPE atau router pelanggan jika tidak diamankan.


4. Rogue Device Injection

Skema: Flashdisk dimodifikasi menjadi perangkat HID (Human Interface Device) seperti Rubber Ducky.

Risiko: Saat dicolokkan, perangkat ini bisa mengetik perintah berbahaya secara otomatis (misalnya membuka PowerShell dan mengunduh malware).

Efek: Bisa mengubah konfigurasi sistem, membuka backdoor, atau mencuri kredensial.


5. AutoRun Exploits (Legacy Systems)

Skema: Flashdisk berisi file autorun.inf yang otomatis menjalankan malware saat dicolokkan ke sistem Windows lama.

Risiko: Sistem yang belum di-hardening atau tidak di-patch bisa langsung terinfeksi tanpa interaksi pengguna.


🔐 Mitigasi yang Bisa Diterapkan

Disable USB ports secara default, aktifkan hanya jika perlu.

Gunakan endpoint protection dengan USB device control.

Implementasi NAC untuk mendeteksi perangkat asing.

Audit dan log aktivitas USB secara berkala.

Edukasi karyawan tentang social engineering dan risiko USB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa Cybersecurity Penting untuk UMKM?

UMKM sering kali menganggap cybersecurity sebagai sesuatu yang hanya relevan bagi perusahaan besar, namun pemikiran ini sangat berbahaya. Fa...